Hai, teman-teman microstocker! Di artikel kali ini kita akan membahas tentang cara mengatasi pencurian konten di platform microstock. Kedengerannya berlebihan, ya, sampai mencuri. Tapi ini semua betul terjadi! Salah satu korbannya bahkan pernah sharing di konten YouTube Reezky Pradata, mentor microstocker.id. Jadi, tidak ada salahnya kita berhati-hati dan mempelajari tentang “pencurian” di bidang microstock. Check it out!
Jenis-jenis Pencurian di Microstock
- Menjual Karya Gratis
Beberapa orang mencoba mencari keuntungan dengan menjual karya gratis yang di-download dari platform seperti Pexels atau Unsplash. Sederhananya, mereka mengklaim kepemilikan atas gambar-gambar tersebut dan menjualnya di platform lain yang memiliki lisensi. Maka, secara tidak langsung mereka memanfaatkan kerja keras kontributor asli dari karya tersebut dan merusak prinsip penggunaan yang adil.
- Menjual Ulang Aset di Marketplace Lain
Bentuk pencurian lain adalah saat seseorang membeli fotomu dari platform microstock dengan niat untuk menjualnya kembali di marketplace lain. Ini nggak hanya melanggar undang-undang hak cipta, tapi juga mengurangi nilai karena disebarkan tanpa persetujuan atau kompensasi yang layak. Biasanya, para pencuri ini sedikit memodifikasi gambar sebelum meng-upload ulang.
- Berbagi di “Darknet”
Ini hampir mirip dengan menjual di marketplace lain. Bedanya, pembeli yang curang mendapatkan fotomu dari platform microstock dan membagikannya secara gratis di darknet (misalnya, torrents). Ini nggak cuma menghilangkan potensi pendapatanmu, tapi juga membuat kontenmu digunakan tanpa izin, dan menentang hakmu sebagai pencipta asli.
- Plagiarisme untuk Kompetisi
Ini mungkin kelompok “paling rendah” dalam list. Untuk bersaing dengan kreator asli, beberapa orang menjiplak dan menggunakan karya-karya sukses seolah itu milik mereka dan menjualnya di platform microstock. Hal ini jadi makin relevan dengan maraknya konten AI-generative. Ada, lho, akun-akun yang hanya membuat konten yang mirip-mirip dan kurang bervariasi serta menggunakan keywords yang sama untuk mendapatkan lebih banyak penghasilan.
Cara Menemukan Foto-foto yang Dicuri
- Reverse Image Search
Salah satu teknik sederhana adalah menggunakan reverse image search engine dengan foto aslimu (coba dengan beberapa foto terlarismu). Contoh aplikasinya adalah TinEye, Bing Visual Search, atau “Search by image” di Google Search. Seringkali gambarmu digunakan oleh sumber yang sah, seperti berita, yang membelinya dari platform microstock, tapi bukan beli dari akunmu. Kamu bisa mendapatkan informasi ini dari bagian bawah gambar untuk cari tahu sumbernya. Kalau kamu melihat akun itu bukan punyamu, berarti kamu punya petunjuk siapa yang mengambilnya.
- Mencari di Stock Agency
Kamu bisa menemukan pelanggaran hak cipta bahkan di agensi atau platform tempat kamu menjual kontenmu. Ada dua cara untuk melakukan pencarian ini: 1. Copy dan paste keywords di kolom pencarian; 2. Klik tombol “Similar images” (sekarang sebagian besar platform microstock punya fungsi ini).
- Memantau Forum dan Daftar Pencuri
Terkadang, portofolio besar milik pencuri muncul di sana-sini dan menjadi perhatian komunitas microstock. Ketika ini terjadi, ada baiknya kamu periksa apakah akun tersebut mencantumkan beberapa karyamu.
Menangani Pencurian
- Melapor ke Support
Ini mungkin pilihan termudah, meskipun tidak selalu yang paling efektif, yaitu dengan menghubungi perusahaan atau platform microstock yang bersangkutan. Setiap platform punya caranya sendiri dalam menangani kasus seperti ini. Misalnya, Shutterstock menyarankan untuk mengirimkan deskripsi situasinya ke email submit@shutterstock.com. Ingat, tim support perusahaan besar selalu sibuk, jadi mungkin butuh waktu untuk memproses emailmu. Kamu bisa juga menghubungi ke Daniel Riz Visual di Instagram, selaku perwakilan Shutterstock di Indonesia.
- Mengirim Klaim DMCA
Ini mungkin yang paling efektif, yaitu dengan mengirim klaim berdasarkan Digital Millennium Copyright Act of 1998 (”DMCA”). Kamu bisa menggunakan template yang tersedia secara online, jadi jangan khawatir butuh pengacara atau sebagainya. Klaim ini biasanya berisi informasi berikut:
- Link ke karya asli
- Link ke karya yang melanggar
- Penjelasan bahwa karya yang melanggar digunakan tanpa izin
- Janji (”di bawah hukuman sumpah palsu”) bahwa semua yang disebutkan di atas adalah benar
- Menggunakan Layanan Khusus
Ada beberapa layanan pihak ketiga yang mencari aset yang dicuri, menuntut pelakunya (atau “melindungi” hakmu dengan cara lain), dan tentunya ada biaya jasa. Beberapa di antaranya:
- CopyTrack
- Pixsy
- FairLicensing
Melindungi Kontenmu dari Pencurian
Meskipun menangani pencurian berarti itu sudah terjadi, ada baiknya juga merencanakan bagaimana cara mencegahnya sejak awal. Catat beberapa hal yang perlu diperhatikan:
- Semakin sederhana karyamu, semakin mudah untuk mereplikasinya (dengan cara apa pun).
- Jenis konten tertentu lebih sulit direplikasi (misalnya, video), properti khusus yang unik, atau pekerjaan/keterampilan yang langka.
- Menjadi kontributor eksklusif juga bisa jadi cara, karena berarti tidak ada orang lain yang punya hak untuk menjualnya, sehingga klaim lebih cepat atau mudah diajukan.
- AI-generative bisa digunakan untuk “mengkloning” atau menduplikasi sebagian kecil konten, sementara kompetisi sudah semakin tinggi (semakin banyak data pelatihan tentang suatu topik, semakin mudah untuk membuat turunannya).
- Kalau kamu seorang ilustrator, selalu simpan sketsamu untuk membuktikan keaslian karyamu. Tapi untuk videografer atau fotografer juga nggak ada salahnya menyimpan hasil raw shoot dan video behind the scene untuk berjaga-jaga.
- Pencuri biasanya hanya mengambil karya best-seller, jadi kalau portofoliomu punya diversifikasi yang baik di topik-topik dengan persaingan rendah, peluangnya untuk disalin lebih kecil.
Ternyata banyak yang perlu diperhatikan, ya. Selama kamu punya database dan file asli dari kontenmu, kamu masih bisa mengajukan banding terhadap para pencuri. Kamu bisa juga cek beberapa tips lain gimana cara mengelola file supaya tidak ribet dari buku Microstock Mastery. Kalau masih ada pertanyaan, langsung tuliskan di kolom komentar, ya. Salam cuan!