Halo, teman-teman microstocker! Pasti sudah tahu tentang platform Shutterstock, ‘kan? Kalau belum tau dan tertarik mau bikin akun kontributor di Shutterstock, kamu perlu paham tentang beberapa peraturan pentingnya. Di artikel ini, kamu bisa mempelajari apa aja yang perlu diingat dan diketahui sebelum join sebagai kontributor di Shutterstock. Kalau dirasa kurang lengkap, kamu bisa belajar lewat video materi microstocker.id. Langsung aja, yuk, kita bahas di bawah!
Pendaftaran Akun dan Formulir Wajib
- Kamu harus berusia minimal 18 tahun untuk membuat akun Shutterstock.
- Kamu tidak boleh berbagi akun dengan orang lain, dan/atau berbagi konten dengan kontributor Shutterstock lain tanpa persetujuan dari Shutterstock terlebih dahulu.
- Nama pada kolom “Make payments to” di akunmu harus nama lengkap resmi yang sama dengan di formulir pajakmu; ini adalah nama penerima pembayaran royalti. Untuk akun bisnis, kolom ini berisi nama bisnis.
- Untuk mengubah akunmu menjadi akun bisnis, kamu harus memberikan dokumen yang dipersyaratkan oleh negara bagian atau negaramu yang menunjukkan bahwa kamu adalah pemilik utama bisnis tersebut.
- Kamu tidak boleh membuka akun Shutterstock kedua tanpa izin dari Shutterstock.
- Kamu tidak boleh berbagi akun layanan pembayaran online yang sama (seperti Payoneer, PayPal, atau Skrill) dengan kontributor Shutterstock lain.
- Kamu harus menyerahkan formulir pajak yang berlaku untuk bisa menerima pembayaran royalti yang terkumpul di akunmu. Shutterstock tidak akan mengeluarkan pembayaran ke akun tanpa formulir pajak yang disetujui.
Regulasi Akun
Kalau ada masalah berulang terkait kiriman konten atau aktivitas akun, kamu mungkin akan menerima peringatan. Peringatan yang berulang bisa mengakibatkan suspend atau ban akun. Beberapa alasan untuk menerima peringatan, antara lain:
Aktivitas Akun
- Gagal mengikuti panduan yang diuraikan di bagian Pendaftaran Akun.
- Berbagi akun Payoneer, PayPal, atau Skrill dengan kontributor Shutterstock lain.
- Mencoba atau menghindari pasar Shutterstock, termasuk meminta pelanggan untuk menghubungimu secara langsung untuk membeli konten di luar ekosistem Shutterstock.
- Berbagi atau menampilkan informasi kontak pribadi, termasuk nomor telepon dan/atau alamat email.
- Menggunakan profil Shutterstock-mu untuk menautkan ke situs web atau akun media sosial yang bukan milikmu, atau secara salah merepresentasikan dirimu atau kontenmu.
- Menggunakan bahasa atau gambar terlarang di profil Shutterstock-mu, atau melanggar Shutterstock Community Guidelines.
Kiriman Konten
Catatan: Dengan sengaja mengirimkan konten yang hak ciptanya bukan milikmu atau mengirimkan konten yang melanggar hak cipta kontributor lain akan menyebabkan penghentian akun segera.
- Mengirimkan konten yang melanggar hak siapa pun, termasuk copy/meniru secara langsung atau inspirasi berlebihan dari karya yang hak ciptanya bukan milikmu.
- Berulang kali mengirimkan ulang konten yang ditolak tanpa memperbaiki issue, kualitas teknis, atau metadata yang sudah diidentifikasi.
- Kesalahan yang sering terjadi terkait metadata yang diperlukan seperti yang dijelaskan di sini.
- Spamming judul dan/atau keyword yang konsisten dan berulang—mengulangi kata yang sama di dalam judul dan/atau menggunakan keyword yang tidak relevan atau berulang.
- Pengiriman berulang yang konsisten dari Objectionable Content and/or Metadata, termasuk judul atau keyword yang tidak pantas (misalnya, menggunakan istilah seksual untuk menggambarkan anak di bawah umur).
- Menambahkan kembali keyword yang sebelumnya dihapus oleh administrator, menambahkan keyword yang dibatasi setelah konten disetujui, atau mengubah deskripsi yang sebelumnya diedit oleh administrator.
Kepemilikan Konten dan Kekayaan Intelektual
Hak cipta memberikan hak eksklusif kepada kontributor untuk menampilkan, mereproduksi, mendistribusikan, dan mendapatkan keuntungan finansial dari karya yang mereka buat. Meskipun terinspirasi oleh sebuah ide itu bisa diterima, tapi plagiasi tidak pernah bisa diterima.
- Kamu harus memiliki atau mengendalikan hak cipta atas semua konten yang kamu kirim ke Shutterstock. Ini berarti kamu tidak bisa submit karya yang didapat dari sumber lain (misalnya, hasil pencarian gambar online atau website download gambar gratis).
- Konten yang dimaksudkan untuk lisensi komersial tidak boleh mengandung materi berhak cipta, termasuk karya seni, foto lain, patung, arsitektur, pameran, atau audio yang dilindungi hak cipta, kecuali disertai dengan property release yang ditandatangani oleh pemilik semua hak kekayaan intelektual atas materi tersebut.
- Selain itu, konten yang dimaksudkan untuk lisensi komersial tidak boleh mengandung merek dagang, merek layanan, atau indikasi asal lainnya, termasuk logo, yang dimiliki oleh pihak ketiga.
- Kalau konten yang dikirimkan untuk lisensi komersial mengandung materi berhak cipta, kamu harus menyerahkan release dari pemilik hak cipta. Atau, jika konten tersebut memenuhi standar editorial, kamu bisa submit sebagai Editorial.
- Kamu harus menyerahkan dokumen Press Credential untuk jenis acara tertentu.
- Kamu tidak boleh submit konten yang dibuat dengan cara yang melanggar hak asasi manusia, termasuk tapi tidak terbatas pada kegiatan seperti perbudakan karena utang, kerja paksa, perbudakan anak, atau praktik opresif lainnya.
- Konten yang berhubungan dengan anggota ras, etnis, disabilitas, usia, agama, gender, atau orientasi seksual tertentu harus menggambarkan dan/atau menjelaskan anggota tersebut dengan cara yang akurat dan penuh hormat mewakili identitas mereka.
- Dilarang menggunakan *watermark-*mu sendiri, nama website, atau pemberitahuan hak cipta di kontenmu. Shutterstock akan melindungi kontenmu dengan watermark mereka ketika kontenmu diterima.
- Shutterstock berhak menghapus konten yang sebelumnya diterima dari Shutterstock Library, dan berhak mengembalikan konten yang dihapus oleh administrator Shutterstock, kapan saja dan untuk alasan apa pun.
Nggak terlalu ribet, ‘kan? Selama kamu mematuhi itu semua, dijamin perjalananmu di platform Shutterstock nggak akan kenapa-napa. Atau kalau kamu penasaran dengan beberapa permasalahan dan solving problem yang mungkin muncul di Shutterstock, kamu bisa tonton di channel YouTube Reezky Pradata, selaku mentor microstocker.id. Tetap semangat berkarya, semuanya!